Ketika masalah mulai membesar
Tak ada yang merasakan & memperdulikannya
Tetapi, ketika semua masalah itu sudah susut,
Mengapa baru diperdulikan?
Ketika semua tak seburuk dulu
Kau baru berani membuka mulutmu
Tapi sayangnya,
Kau mengatakan hal lampau,
Bukan yang terjadi sekarang
Bukan hal yang sudah membaik
Kurasa semua sudah membaik
Kau tidak pernah memberiku tanda-tanda
Aku harus meraba-raba tanda-tanda tersebut
Bagaikan orang buta
Ketika kau beri kami peringatan,
Kurasa, hanya aku yang merasakannya
Tidakkah kau sadari itu?
Ketika semua mencoba berubah...
Siapa yang berubah paling cepat?
Mungkin kau merasakannya,
Tapi kelihatannya itu hanya angin sepoi-sepoi sementara bagimu
Ketika semua sudah kembali seperti dulu
Kembali ke kebiasaan jalang yang suram
Siapa yang paling lama berubah?
Tidakkah kau rasakan itu?
Apakah kau tahu, betapa susahnya berubah?
Betapa sulitnya menahan godaan?
Ini semua kulakukan,
Karena aku tahu perasaanmu yang sebenarnya
Aku sudah berhutang budi padamu
Aku sangat menyesal telah membuatmu begini
Tapi, akankah ini pembalasan dendammu kepadaku?
Kau bilang kau malu
Ya, aku tahu kau merasakan itu,
Dan, sebenarnya aku sangat peduli akan hal itu
Untuk itulah aku berubah...
Tapi, kumohon perubahan darimu juga
Apakah kau tahu perasaanku?
Aku sangat takut,
Karena pasti akan seseorang
Yang akan menambah beban padaku
Apakah kau merasa bersalah?
Aku rasa sangat
Tapi, penyesalanmu hanya penyesalan pada diri sendiri, dan sementara
Sedang aku?
Aku sangat merasa bersalah padamu, teman-temanku dan orang tuaku
Lebih banyak darimu, kan?
Dari antara mereka semua, memang aku yang paling menonjol,
Tapi bukan selalu aku biangnya kan?
Sekalipun kau berkata kami semua sama,
Tetap saja aku merasa kau lebih memojokkanku
Sekarang, kita sama
Sama-sama menemui akhir yang buntu
Hanya tinggal memilih jalan baru
Agar kita bisa menemukan akhir yang baru
Semoga...
Kita bisa menyelesaikan ini
Bersama...
Untuk akhir yang indah
-Teruntuk seseorang yang sudah sangat berjasa diluar sana-